Jumat, 31 Juli 2009

video bollywood ...ancol

http://www.youtube.com/watch?v=C5u41BNtmsI

Rabu, 29 Juli 2009

IVAN'SINEMA p2 dede and indra




paling terbaruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.....!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

ivan'sinema my student's dance2




saksikann penampilan student of 07 jakarta indonesia...kreatif and very telanted

ivan'sinema my student's dance




penampilan bollywood dance di SD 07 jakarta.......its nice

ivan'sinema my action

Selasa, 28 Juli 2009

ivan 'sinema 2





saksikan penampilan Indra dan P2 dede dalam video ini dengan gaya tehnik editing yang dahsyat....

ivan'sinema present




ivan'sinema adalah company film yang selalu berusaha menyajikan karya2 anak bangsa...dan berusaha mengexplorasi talent muda agar bisa menyalurkan bakat dan kreasi anak muda supaya belajar mengasah bakat - bakat yang mereka miliki saksikan penampilan Indra dan P2 dede dalam video ini dengan gaya tehnik editing yang dahsyat.... !!!!!!!!

Selasa, 21 Juli 2009

PESANTREN AR - RAUDHATUL HASANAH MEDAN SUMUT INDONESIA

pesantren AR - Raudhatul Hasanah adalah ponpes yang sudah berusia 1/4 abad lamanya...pembaca ingin tahu..perkembangan apa saja dan bagaimana sejarah berdirinnya pesantren ini..mari sama - sama kita berkunjung ke web Ponpes Ar - Raudhatul Hasanah
di
raudhah.org

jangan lupa ya....semoga bermamfaat.......

berita terbaru dari pesantren AR - Raudhatul Hasanah Medan



Raudhah(13/5) sebanyak 949 calon pelajar santri dan santriwati baru mengikuti ujian masuk pesantren ar-raudhatul hasanah. ujian dimulai pukul 07.30 yang sebelumnya dibuka lewat upacara pembukaan yang dipimpin oleh direktur pesantren ar-raudhatul hasanah yang baru yaitu Ust Drs Rasyidin Bina MA. dalam sambutannya beliau mengucapkan selamat dan berdoa semoga para santri /wati baru dapat menerima hasil pengumuman kelulusan nantinya, mengingat kapasitas pesantren yang sudah penuh sehingga tidak dapat menerima seluruh santri yang mendaftar.
tahun ini 2 calon pelajar asal negeri seberang yaitu Thailand mengikuti ujian yang sama seperti calon santri lainnya..hal ini membuktikan nama Ar-raudhatul Hasanah sudah mulai dikenal di dunia Internasional.

mau lihat Facebook AR - Raudhatul Hasanah http://ar-ar.facebook.com/group.php?gid=68744930949

lihat ya.......!!!!!!!!

berita by Muhammad

HAKIKAT DAN KEUTAMAAN TAUHID


Bismillah,
Tauhid adalah tujuan diciptakannya alam semesta. Para rasul diutus untuk mendakwahkannya. Demikian pula al-Qur’an memberikan perhatian yang sangat besar dalam masalah tauhid di sebagian besar surat-surat yang terdapat di dalamnya. Allah telah menerangkan bahaya lawannya yaitu syirik bagi pribadi dan masyarakat. Karena syirik merupakan sebab kehancuran di dunia dan kekal di dalam neraka.

Sesungguhnya seluruh rasul memulai dakwah mereka dengan tauhid. Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Kami mengutus seorang rasul sebelum dirimu kecuali Kami wahyukan kepadanya; tidak ada sesembahan yang benar kecuali Aku, maka sembahlah Aku saja.” (QS. al-Anbiya’ : 25). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tinggal di Mekah selama 13 tahun dan mendakwahi kaumnya supaya bertauhid. Beliau pun mendidik para pengikutnya -meskipun yang masih belia- untuk mentauhidkan-Nya. Sebagaimana ketika beliau berpesan kepada keponakannya Ibnu Abbas, “Apabila kamu meminta maka mintalah kepada Allah. Dan apabila kamu meminta pertolongan maka mintalah pertolongan kepada Allah.” (HR. Tirmidzi). Tauhid inilah yang menjadi intisari dan hakikat ajaran agama Islam, yang tidak akan diterima amal apapun tanpanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada para sahabatnya untuk memulai dakwah mereka dengan tauhid. Beliau bersabda kepada Mu’adz ketika mengutusnya ke Yaman, “Jadikanlah dakwah yang pertama kali kamu serukan adalah syahadat la ilaha illallah, dalam sebuah riwayat dikatakan supaya mereka mentauhidkan Allah.” (Muttafaq ‘alaih).

Tauhid tercermin dalam dua kalimat syahadat. La ilaha illallah berarti tidak boleh beribadah kecuali kepada Allah. Dan Muhammad Rasulullah berarti tidak boleh beribadah kepada Allah kecuali dengan ajaran Rasulullah. Inilah pintu masuk ke dalam agama Islam. Dan ia merupakan kunci surga. Seorang yang mengucapkan dan meyakininya serta tidak melakukan pembatalnya maka dia pasti akan masuk ke dalam surga.

Orang-orang kafir Quraisy telah menawarkan kepada Rasulullah iming-iming kekuasaan, harta dan perempuan serta kesenangan dunia yang lainnya agar beliau mau meninggalkan dakwahnya. Namun beliau sama sekali tidak mau menerima tawaran mereka. Beliau tetap tegar menjalankan dakwah bersama para sahabatnya hingga harus merasakan berbagai macam gangguan dan tekanan, sampai akhirnya Allah berkenan mengaruniakan kemenangan dakwah tauhid sesudah perjalanan waktu 13 tahun. Dan sesudah itu kota Mekah pun kembali ditaklukkan, berhala-berhala pun dihancurkan seraya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat (yang artinya), “Telah datang kebenaran dan lenyaplah kebatilan. Sesungguhnya kebatilan itu pasti akan sirna.” (QS. al-Israa’ : 81).

Tauhid merupakan tugas dan tanggung jawab setiap individu muslim selama hayat di kandung badan. Dia mengawali hidupnya dengan tauhid, dan meninggalkan alam dunia ini juga harus dengan tauhid. Demikian pula kewajibannya seumur hidup adalah menegakkan nilai-nilai tauhid, mendakwahkannya. Dan hanya tauhidlah yang bisa menyatukan kaum muslimin.

Keutamaan Tauhid dan buah-buahnya
Rujukan : Minhaj al-Firqah an-Najiyah hal. 35

Tauhid akan membebaskan manusia dari peribadahan kepada selain Allah. Karena segala sesuatu selain Allah tidak menciptakan ataupun menguasai kemanfaatan dan kemudharatan. Sehingga ia tidak layak untuk diibadahi. Maka dengan tauhid seorang manusia akan hanya tunduk beribadah kepada Rabb yang menciptakan dirinya. Dengan tauhid pula akalnya akan terbebas dari belenggu khurafat dan pemikiran-pemikiran sesat serta tekanan para penjajah dan thaghut yang lalim sebagaimana Fir’aun dan dukun-dukun yang tidak rela kekuasaannya direbut dari hati manusia dengan seruan la ilaha illallah. Karena mereka mengetahui kandungan maknanya yang menuntut seorang mukmin hanya tunduk dan bersujud meletakkan dahinya di atas tanah hanya kepada Rabbnya dan mencampakkan thaghut-thaghut tersebut dari singgasana-singgasana palsu mereka

Tauhid akan membentuk kepribadian yang unggul dan diperhitungkan. Karena dengan tauhid maka seorang manusia hanya memiliki satu sesembahan yang menjadi tujuan ibadah dan ketundukannya, baik ketika bersendirian ataupun bersama keramaian. Dia akan senantiasa berdoa kepada Allah di waktu lapang ataupun di waktu sempit. Berbeda dengan kondisi hati kaum musyrikin yang tercerai-berai demi mengabdi kepada sesembahan-sesembahan mereka. Hati mereka berserakan sebagaimana sesembahan mereka beraneka ragam. Oleh sebab itu Nabi Yusuf ‘alaihis salam mengingatkan kaumnya ketika berdakwah kepada dua orang di antara mereka yang sama-sama mendekam di dalam penjara, “Hai dua sahabatku di dalam penjara. Apakah sesembahan-sesembahan yang bermacam-macam itu yang lebih baik ataukah Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.” Dengan demikian seorang mukmin akan bisa merasakan ketenangan dan keteguhan karena hanya mengabdi kepada satu sesembahan yang benar. Adapun orang-orang musyrik, mereka harus menyeret hatinya kesana kemari menuruti kemauan sesembahan mereka yang beraneka ragam.

Tauhid merupakan sumber keamanan bagi umat manusia. Karena orang yang bertauhid hanya akan merasa takut kepada siksaan Allah, sehingga dia tidak akan merasa takut kepada selain Allah. Dia tidak dicekam oleh rasa takut gara-gara masalah rezeki, keselamatan jiwa, ataupun sanak familinya. Adapun seorang muwahhid hanya menyimpan rasa takut kepada Allah. Sehingga dialah orang yang bisa merasa aman ketika orang lain dicekam oleh ketakutan. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezaliman (syirik) maka mereka itulah orang-orang yang akan mendapatkan keamanan dan mereka itulah orang-orang yang diberikan petunjuk.” (QS. al-An’am : 82).

Tauhid merupakan sumber kekuatan diri. Karena dengan tauhid akan melahirkan kekuatan pada diri manusia yang muncul karena rasa harapnya kepada Allah, tawakal kepada-Nya, ridha dengan takdir-Nya dan sabar dalam menghadapi musibah yang menimpanya, serta tidak bergantung kepada makhluk-Nya. Maka seorang muwahhid memiliki hati yang kokoh laksana gunung. Kalau musibah menimpa dirinya maka dia meminta kepada Allah untuk menyingkapkan darinya. Sehingga tidaklah ia meminta kepada orang-orang yang sudah mati. Sehingga yang menjadi syi’arnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika kamu meminta maka mintalah kepada Allah. Dan jika kamu meminta pertolongan maka mintalah pertolongan kepada Allah.” (HR. Tirmidzi). Dan juga firman-Nya (yang artinya), “Dan apabila Allah menimpakan bahaya kepada dirimu maka tidak ada yang dapat menyingkapkannya kecuali Dia.” (QS. al-An’am : 17).

Tauhid merupakan asas persaudaraan yang hakiki dan persamaan. Karena ajaran tauhid tidak mengizinkan bagi siapapun untuk mengangkat sebagian makhluk untuk menjadi sesembahan tandingan selain-Nya. Maka uluhiyah adalah hak Allah semata dan sudah menjadi kewajiban bagi seluruh manusia untuk tunduk beribadah hanya kepada-Nya. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah teladan dan panutan bagi segenap umat manusia dalam menjalankan kewajiban yang agung ini.

www.abu0mushlih.wordpress.com

NASEHAT - NASEHAT INDAH

Sabar itu ada 3: Sabar menunaikan kewajipan sabar menahan diri daripada buat kejahatan dan sabar hadapi ujian.Sabar menghapus dosa dan memuliakan diri.


Mereka yg ingkar.. bergembira dengan kehidupan dunia sedang kehidupan dunia itu hanyalah kesenangn yg kecil dan tak kekal dibandingkan dengan kesenangan di akhirat .



Anugerah Allah kepada hambaNya adalah nikmat kemudian dicabut nikmat dan digantikan dengan sabar maka yang diganti itu lebh baik dari yang dicabutnya-Umar Abdul Aziz.

Harta benda yang jadi kesenangan di dunia ini adalah sedikit saja akhirnya akan lenyap dan balasan hari akhirat itu lebih baik lagi bagi orang - orang bertaqwa.

anisnya UKHUWAH karen manisnya IMAN diikat kuat bukan karena aliran darah tetapi di patri karena "ALLAH". sebaik - baiknya SAHABAT ialah orang yg tidak pernah berubah berpaling

Senin, 20 Juli 2009

JANGAN BUANG BOM SEMABARANGAN


Sebenarnya apa hukum dari bom bunuh diri dalam agama Islam..?

Pembaca yang budiman -semoga dirahmati Allah-,

Membunuh Diri

Dalam rangka “jihad” memerangi Amerika dan sekutunya, sekian banyak aksi peledakan dan bom bunuh diri terjadi di negeri-negeri kaun muslimin yang dilakoni oleh sebagian pemuda yang tak berbasis ilmu yang kuat. Akibatnya, korban berjatuhan dari kalangan warga sipil muslim sendiri. Padahal Allah -Subhanahu wa Ta’ala- telah melarang seorang muslim membunuh dirinya sendiri di dalam firman-Nya:

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu sungguh Allah maha penyayang kepadamu”. (QS. An-Nisa`: 29)

Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- telah memperingatkan:

“Barang siapa yang membunuh dirinya dengan sepotong besi, maka besinya itu akan berada ditangannya. Dia akan menikam perutnya dengan pisau itu didalam neraka dalam keadaan kekal didalamnya selama-lamanya. Barang siapa yang menenggak racun, lalu ia membunuh dirinya dengan racun itu, maka ia akan meminumnya sedikit-demi sedikit dalam neraka Jahannam dalam keadaan kekal di dalamnya selama-lamanya. Barang siapa yang menghempaskan dirinya dari gunung sehingga dia membunuh dirinya, maka dia akan terhempas dalam neraka dalam keadaan kekal di dalamnya selama-selamanya.” [Muslim dalam Shohih-nya (109)]

Ini adalah perbuatan yang konyol -bukan jihad-. Perbuatan ini tidaklah mendatangkan kemaslahatan bagi Islam, karena bila seandainya dia membunuh dirinya dan membunuh 10 orang atau 100 orang atau 200 orang, maka hal tersebut tidak akan bermanfaat bagi Islam dan tidak membuat manusia ber-Islam. Malah membuat orang lari dari Islam. Karena itulah, perbuatan ini tidak dapat dibenarkan, dan menyebabkan pelakunya diazab di neraka, dan orang yang bunuh diri dengan cara yang seperti ini bukanlah mati syahid. Jika seorang mau berdakwah dan mengajak orang-orang kafir masuk ke dalam Islam, maka dakwahilah mereka dengan cara hikmah, bukan dengan cara emosi dan membabi buta yang mencoreng citra Islam dan kaum muslimin.

Membunuh Seorang Muslim

Jika kita memperhatikan orang-orang yang menjadi korban pemboman, maka kebanyakannya adalah kaum muslimin sendiri. Duhai, sungguh celakanya orang yang membom ini…! Karena Allah telah mengancamnnya di dalam firman-Nya:

“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya”. (QS. An-Nisa`: 93)

Lihatlah pembaca yang budiman! Allah mengancamnya di dalam ayat ini dengan neraka jahannam dan tidak sampai disitu saja, bahkan ia kekal di dalamnya, Allah murka kepadanya, mengutuknya dan menyediakan siksa yang pedih baginya. Ini baru satu orang muslim, bagaimana lagi jika yang dibunuhnya adalah puluhan sampai ratusan orang muslim? -Nas alulllaha ‘afiyah wassalamah-

Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

“Sungguh hancurnya dunia ini lebih ringan di sisi Allah daripada membunuh (jiwa) seorang muslim”. [HR. At-Tirmizy dalam As-Sunan (1399), An-Nasa’iy dalam As-Sunan (7/82), Al-Bazzar dalam Al-Musnad (2393), dan lain-lain. Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albany dalam Ghoyatul Maram (4390)]

Mereka berteriak ketika kaum kuffar AS dan sekutunya membantai jutaan kaum muslimin dengan mengatakan bahwa nyawa seorang muslim itu sangat mahal di sisi Allah. Namun di sisi lain mereka sendiri ternyata juga turut menumpahkan darah kaum muslimin. parahnya lagi kesalahan tersebut berusaha ditutupi dan dibenarkan dengan berjuta dalih: “Ini kan jihad”, “Mereka adalah Mujahid”, “Mereka adalah penghuni surga”, dan “Mereka mati syahid”. Padahal orang-orang yang melakukan aksi teror tersebut adalah orang-orang yang mati konyol, diancam oleh Allah dengan neraka Jahannam. Bagaimana mereka dianggap mati syahid ??!

Membunuh Kafir Musta’man

Pembaca budiman, ketahuilah bahwa tidak semua orang kafir boleh dibunuh di dalam syariat agama kita, karena sesungguhya orang kafir itu ada empat macam, yaitu:

kafir dzimmy

Mereka adalah orang kafir (penduduk asli) yang membayar jizyah (upeti) yang dipunguti tiap tahun sebagai imbalan bolehnya mereka tinggal di negeri kaum muslimin. kafir, seperti ini tidak boleh dibunuh selama ia masih menaati peraturan-peraturan yang dikenakan kepada mereka. Banyak dalil yang menunjukkan hal tersebut diantaranya adalah hadist Al-Mughirah bin syu’bah -radhiyallahu ‘anhu-, beliau berkata,

“Kami diperintah oleh rasul robb kami -Shollallahu ‘alaihi wasallam- untuk memerangi kalian sampai kalian menyembah Allah satu-satunya atau kalian membayat jizyah ”.[HR.Al-Bukhary dalam Ash-Shohih (3158)]

kafir mu’ahad ,

Mereka adalah orang-orang kafir yang telah terjadi kesepakatan antara mereka dan kaum muslimin untuk tidak berperang dalam kurun waktu yang telah disepakati. Orang kafir seperti ini juga tidak boleh dibunuh, sepanjang mereka menjalankan kesepakatan yang telah dibuat. Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

"Siapa yang mebunuh kafir mu’ahad, ia tidak akan mencium bau surga, dan sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan 40 tahun ". [HR. Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (3166), An-Nasa’iy dalam As-Sunan (8/25), dan Ibnu Majah (2686)]

Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Ingatlah, siapa yang menzholimi seorang kafir mu’ahad, merendahkannya, membebani diatas kemampuannya atau mengambil sesuatu darinya, tanpa keridoan dirinya, maka saya adalah lawan bertikainya pada hari kiamat." [HR Abu Daud dalam As-Sunan (3052) dan Al Baihaqy (9/205). Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (445)]

kafir musta’man

Mereka adalah orang kafir yang mendapat jaminan keamanan dari kaum muslimin atau sebagian kaum muslimin. Kafir jenis ini juga tidak boleh dibunuh, sepanjang masih berada dalam jaminan keamanan. Dalilnya, firman Allah -Ta’ala-,

“Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, Maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, Kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 6)

kafir harby

Mereka adalah kafir selain yang tiga di atas. kafir jenis inilah yang disyariatkan untuk diperangi dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam syariat Islam. Mengapa harus diperangi? Karena mereka memerangi Islam. Demikianlah ketentuan syariat Allah.

Namun orang kafir harbiy yang masuk ke negeri kaum muslimin dengan jaminan keamanan dari pemerintah muslim berubah statusnya menjadi kafir musta’man, haram untuk diperangi selama dalam perlindungan. Mereka (para pembom) ini tidak peduli lagi dengan syariat Allah dalam hal ini. Padahal pada saat yang sama, mereka selalu meneriakkan, “Ayo tegakkan syari’at Islam”. Namun untuk kali ini, mereka injak-injak sendiri slogan-slogan tersebut. Akibatnya, semua orang kafir sah dan halal darah dan hartanya; perang dan pembunuhan terhadap mereka boleh dilakukan kapan dan di mana saja!! Wahai Pembaca yang budiman, tentunya ini merupakan sikap serampangan yang menyelisihi Al-Kitab, Sunnah, dan tuntunan para ulama’.

Menzholimi Orang Lain

Allah -‘Azza wa Jalla-, Pencipta kita telah mengharamkan perbuatan zholim atas diri-Nya dan hamba-hamba-Nya sebagaimana yang diterangkan dalam hadits Qudsiy, Allah berfirman,

“Wahai segenap hamba-hamba-Ku, sesungguhnya aku telah mengharamkan perbuatan zholim atas diri-Ku dan Aku telah menjadikan hal tersebut sebagai perkara yang haram antara sesama kalian, maka janganlah kalian saling menzholimi”. [HR. Muslim dalam Shohih-nya (2577) dari Abu Dzar -radhiyallahu ‘anhu-)

Dalam berbagai nas, baik Al-Qur’an, maupun sunnah, telah diterangkan bahwa perbuatan zhalim tidak pernah membawa kebaikan bagi pelakunya di dunia maupun di akhirat. Allah -Subhanahu wa Ta'ala- menyatakan dalam berbagai ayat tentang bahaya perbuatan zholim. Diantaranya, Allah -Subhanahu wa Ta'ala- berfirman,

“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zholim menggigit dua tangannya, seraya berkata, “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. dan adalah setan ti tidak mau menolong manusia.”
(QS. Al-Furqan: 27 - 29 )

“Dan berapa banyak penduduk negeri yang zholim yang telah kami binasakan, dan kami adakan setelah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya)”. (Al-Anbiya`: 11)

Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- juga mengingatkan:

“Takutlah terhadap perbuatan zholim, sebab kezholiman adalah kegelapan di atas kegelapan pada hari kiamat.” [HR. Al-Bukhary dalam Shohihb-nya(2447), Muslim dalam Shohih-nya (2579), dan At-Tirmidzy dalam As-Sunan (2035) dari sahabat Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu-]

Wahai saudaraku, wahai para Pengangkat bendera “jihad”, pernahkah engkau bertanya pada dirimu,
“Apakah termasuk jihad, menumpahkan darah kaum muslimin??! Apakah termasuk jihad, menghalalkan darah orang-orang yang haram untuk dibunuh dan? Apakah merupakan jihad menghancurkan harta benda kaum muslimin? Apakah engkau telah berjihad membenahi dirimu dalam mempelajari ilmu dan mengamalkannya? Sudahkah engkau berjihad mengikuti Al-Qur’an dan sunnah? Apakah engkau telah mengikuti Al-Qur’an dan sunnah, walaupun menyelisihi hawa nafsumu. ketahuilah saudaraku, jihad di jalan Allah bukanlah untuk pelampiasan dan pemuas hawa nafsu, namun dia adalah ibadah yang sangat agung dan salah satu simbol agama yang suci. Ingatlah, memperbaiki masyarakat adalah tanggung jawab bersama, sebarkan ilmu syari’at Islam di tengah ummat, tegakkan hukum Allah, dan jauhilah segala sebab kerusakan dan kehancuran”

Sumber : Buletin Jum’at Al-Atsariyyah edisi 11 Tahun I.

SENI CARA MEMBUAT CERITA FILM

Film cerita cerita dramatik yang dituturkan dengan media film
1.membawa penonton terlibat secara emosional dalam cerita, merasakan suka dan duka perjuangan protagonis.
2.penonton di bikin merasakan bahwa kesimpulan dari cerita sebagai kesimpulan milik pribadinya.

Pesan dalam cerita

1.Yang utama mau di sampaikan oleh pencerita kepada penerima adalah pesan
2.Bahan perenungan
3.Harus bisa di simpulkan dari garis utama cerita.
4.Fungsi cerita adalah sesungguhnya adalah sekedar pembungkusan dari penyampaian pesan.
5.Faktor penting dari bobot ceria


Bertutur dengan film

1.Menyanpaikan pengertian dengan menggunakan informasi visual dan audio
2.Kemampuan informasi visual pada film sangat efektif, karena adanya pembingkaian yang dilakukan oleh kamera dan adanya sistem editing.
3.Maka film memprioritaskan informasi visual. Sedangkan informasi Audio lebih sebagai penunjang.

Cerita film cerita yang di film kan

1.Adalah cerita Dramatik ( dramatic story )
2.Memiliki problema yang bisa menarik penonton untuk menyaksikan film itu.
3.Memiliki peristiwa dan adegan yang menarik untuk di sajikandengan film.
4.Peritiwa lebih bersifat visual dan memiliki kemampuan estetis.
5.Mempunyai relevansi dengan problema bangsa / ummat manusia dewasa ini.

plot

plot utama
Adalah alur yang direkayasa untuk mencapai kesimpulan tertentu.
-Tergantung dari point of view dan bagian 2 cerita yang diambil.
sub plot
Adalah plot tambahan yang di buat untuk menunjang plot utama.
1.Menunjang informasi
2.Menunjang dramatik

Sub harus lebih kecil dari plot utama
Sub plot terarah ke plot utama

lanjut minggu depan......TUNGGUIN YA.........!!!!
SEMOGA BERMAMFAAT...YUK BUAT FILM....

BY : IVAN'SINEMA

SHOLAT JUMAT BAGI ORANG SAKIT

PEMBAHASAN


ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎﺍﻟﺫﻳﻥ ﺃﻣﻧﻭﺁ ﺇﺫﺍﻧﻭﺩﻯ ﻟﻟﺻﻟﻭﺓ ﻣﻥ ﻳﻭﻡ ﺍﻟﺟﻣﻌﺔ ﻓﺎﺳﻌﻭﺍ ﺇﻟﻰ ﺫﻛﺭﺍﷲ ﻭﺫﺭﻭﺍ ﺍﻟﺑﻳﻊ ۚۚ ﺫ ﻟﻛﻡ ﺧﻳﺭﻟﻛﻡ ﺇﻥ ﻛ۔ﻧﺗﻡ ﺗﻌﻟﻣﻭﻥ ﴿ ﺍﻟﺟﻣﻌﺔ : ٩ ﴾
Artinya :
“ Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum�at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli . Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” ( Q.S Jumu’ah : 9 )


A. Ancaman Bagi Orang Yang Meninggalkan Sholat Jum’at

Sholat Jumat adalah salah satu sholat yang diwajibkan atas umat muslim laki-laki. Sholat Jumat ini dilakukan pada waktu dzuhur pada hari Jumat. Setiap laki-laki muslim yang sudah baligh memiliki kewajiban untuk melaksanakan sholat Jumat, sedang untuk umat muslim perempuan, sholat Jumat ini tidak wajib.

ﻋﻥ ﻋﺑﺩ ﺍﷲ ﺑﻥ ﻋﻣﺭ ﻭﺍﺑﻰ ﻫﺭﻳﺭﺓ ﺣﺩ ﺛﺎﻩ ﺍﻧﻬﻣﺎ ﺳﻣﻌﺎ ﺭﺳﻭﻝﺍﷲ ﺻﻟﻰﺍﷲ ﻋﻟﻳﻪ ﻭﺳﻟﻡ ﻳﻗﻭﻝ ﻋﻟﻰ ﺍﻋﻭﺍﺩ ﻣﻧﺑﺭﻩ ﻟﻳﻧﺗﻬﻳﻥ ﺍﻗﻭﺍﻡ ﻋﻥ ﻭﺩﻋﻬﻡ ﺍﻟﺟﻣﻌﺎﺕ ﺍﻭ ﻟﻳﺧﺗﻣﻥ ﺍﷲ ﻋﻟﻰ ﻗﻟﻭ ﺑﻬﻡ ﺛﻡ ﻟﻳﻛﻭ ﻧﻥ ﻣﻥ ﺍﻟﻐﺎﻓﻟﻳﻥ.
Artinya :
“ Dari ‘Abdullah bin ‘Umar dan Abu Hurairah r.a., keduanya mengabarkan bahwa mereka mendengar dari Rasulullah SAW., Ketika beliau sedang berkhutbah diatas mimbar, sabdanya: “ Hendaklah orang-orang yang suka meninggalkan Jum’at menghentikan perbuatan mereka itu, ataukah mereka ingin Allah membutakan hati mereka, dan sesudah itu mereka betul-betul menjadi orang yang lalai”( Shahih Muslim ).

Shalat Jum�at hukumnya fardhu �ain atas setiap mukallaf, wajib atas setiap orang yang sudah baligh berdasarkan dalil-dalil yang jelas. Diantaranya adalah perintah Al-Qur’an yang mencakup setiap pribadi muslim, yaitu firman Allah,:
Dan dengan ancaman yang berat atas siapa saja yang meninggalkannya, misalnya ancaman terkunci mati hatinya dan keinginan Rasulullah untuk membakar rumah orang-orang yang tidak hadir shalat Jum�at.
Diriwayatkan dari �Abdullah bin Mas�ud r.a. bahwa Rasulullah saw. berkata tentang orang-orang yang tertinggal dari shalat Jum�at, "Betapa ingin rasanya aku memerintahkan seseorang untuk mengimami shalat kemudian aku membakar rumah orang yang tidak menghadiri shalat Jum�at bersama-sama dengan penghuninya," (HR Muslim [652]).
Udzur-udzur yang membolehkan seseorang meninggalkan shalat Jum�at adalah Orang-orang yang telah disebutkan dalam nash, mereka adalah; kaum wanita, budak dan hamba sahaya, anak kecil dan orang sakit.
Dalam hadits Thariq bin Syihab r.a, dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda, "Shalat Jum�at berjama�ah wajib atas setiap muslim kecuali atas empat orang; hamba sahaya, kaum wanita, anak kecil dan orang sakit," (Shahih, HR Abu Dawud [1067]).
Dalam Al-Qur’an juga Allah SWT memperingatkan bagi orang-orang yang melalaikan sholat jum’at pada saat Rasulullah SAW sedang berkhutbah :

ﻭﺇﺫﺍ ﺭﺃﻭﺍ ﺗﺟﺎﺭﺓ ﺃﻭﻟﻬﻭﺍ ﺍﻧﻓﺿﻭﺁ ﺇﻟﻳﻬﺎ ﻭﺗﺭﻛﻭﻙ ﻗﺂﺋﻣﺎ ۚ ﻗﻝ ﻣﺎﻋﻧﺩﺍﷲ ﺧﻳﺭ ﻣﻥﺍﻟﻟﻬﻭ ﻭﻣﻥﺍﻟﺗﺟﺭﺓ ۚ ﻭﺍﷲ ﺧﻳﺭ ﺍﻟﺭﺍﺯﻗﻳﻥ ﴿ ﺍﻟﺟﻣﻌﺔ : ۱۱ ﴾
Artinya :
“Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu (Muhammad) sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezki.” (Al-Jumu’ah : 11)


B. Tentang Sholat Orang Sakit

Sebagaimana telah diketahui bahwa ibadah sholat merupakan salah satu kewajiban yang paling utama bagi setiap muslim. Tidak ada satu alasan pun yang dapat digunakan untuk pembenaran dalam meninggalkan kewajiban ibadah sholat ini. Selama nyawa masih dikandung badan, dan selama akal masih dapat berfungsi dengan baik, maka kewajiban untuk melaksanakan sholat pun tetap berlaku baginya.
Ketika seseorang sedang diuji dengan sebuah penyakit, biasanya pada saat itulah seseorang akan menemukan rasa malasnya untuk melakukan ibadah sholat. Padahal, pada saat mendapatkan ujian tersebutlah seorang muslim hendaknya semakin kuat dan mantaplah ibadah sholatnya, karena sholat merupakan media yang paling tepat dan mantap untuk memohon kepada Allah swt agar ujian tersebut darinya.
Sakit bukanlah satu alasan yang dapat dibenarkan di dalam ajaran agama Islam untuk dijadikan tameng dalam meninggalkan ibadah sholat. Bahkan ketika sakit yang dideritanya itu menyebabkan dirinya harus menghindarkan kontak dengan air. Dalam hal ini, Islam pun telah mengantisipasinya dengan cara menggantikan kewajiban berwudhu dengan bertayamum, yaitu bersuci dengan menggunakan debu. Ini merupakan satu bentuk isyarat bahwa sesungguhnya sholat memang tidak dapat ditinggalkan.



Dalam Shahih Bukhari di jelaskan, yang artinya :

"Shalatlah dengan cara berdiri, jika kamu tidak mampu maka sambil duduklah, jika kamu tidak mampu maka berbaringlah ke satu sisi." (HR. Bukhari).



dan juga dalam Al-Qur’an :

ﻓﺎﺗﻗﻭﺍ ﺍﷲ ﻣﺎ ﺍﺳﺗﻁﻌﺗﻡ.......﴿ ﺍﻟﺗﻐﺎﺑﻥ : ١٦ ﴾

Artinya :

"Maka bertaqwalah kalian kepada Allah menurut kesanggupan kalian."

(At-Taghaabun : 16).

Adapun tata cara sholat orang yang sedang sakit, yakni :

1. Orang yang sakit yang tidak mengkhawatirkan sakitnya bertambah parah

wajib untuk melakukan shalat fardhu dengan berdiri. Berdasarkan firman Allah Ta�ala:

.......ﻭﻗﻭﻣﻭﺍﷲ ﻗﺎ ﻧﺗﻳﻥ ﴿ ﺍﻟﺑﻗﺭﺓ : ٢٣٨ ﴾

Artinya :

"….Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu�." (Al Baqarah: 238).



2. Jika orang yang sakit mampu berdiri ketika shalat dengan memakai tongkat atau bersandar di dinding atau orang di sampingnya, maka dia harus berdiri. Berdasarkan hadits Wabishah r.a dari Ummu Qais r.a.



"Bahwasannya ketika Rasulullah Sallallahu�alaihi wa sallam telah menua dan gemuk, beliau meletakkan tiang di tempat shalat beliau sebagai tempat bersandar." (Dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud I/264 dan al Ahadits Ash Shahihah hadits no. 319).



3. Orang sakit yang jika berdiri membuat sakitnya bertambah parah atau mendapatkan kesulitan yang amat sangat ataupun beresiko maka hendaklah dia shalat sambil duduk. Berdasarkan firman Allah Ta�ala:

ﻓﺎﺗﻗﻭﺍ ﺍﷲ ﻣﺎ ﺍﺳﺗﻁﻌﺗﻡ.......﴿ ﺍﻟﺗﻐﺎﺑﻥ : ١٦ ﴾

Artinya :

"Maka bertaqwalah kalian kepada Allah menurut kesanggupan kalian."

(At-Taghaabun : 16).

Dan Dalam surat Al-Baqarah :

ﻻﻳﻛ۔ﻟﻑ ﺍﷲ ﻧﻓﺳﺎ ﺇﻻ ﻭﺳﻌﻬﺎ ﻟﻬﺎ ﻣﺎ ﻛﺳﺑﺕ...... ﴿ ﺍﻟﺑﺭﺓ : ٢٨٦ ﴾

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."

(Al Baqarah: 286).



4. Jika orang yang sakit shalat sambil duduk, maka posisi yang paling afdhal adalah bersila sebagai ganti berdiri dan sah jika dia ruku� dalam keadaan bersila, karena orang yang ruku� itu berdiri. Berdasarkan hadits Aisyah r.a, dia berkata:

"Aku pernah melihat Nabi Sallallahu�alaihi wa sallam shalat sambil dukuk bersila." (An Nasaa�i hadits no. 1662. Dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih An Nasaa�i I/538).



5. Jika orang yang sakit tidak mampu shalat sambil duduk, hendaklah dia shalat sambil berbaring menghadapkan wajahnya ke arah kiblat, dan posisi paling afdhal adalah berbaring ke sisi kanan.



6. Jika orang yang sakit tidak mampu melakukan shalat sambil berbaring ke sisi kanan, maka hendaklah dia berbaring terlentang dengan kedua kaki ke arah kiblat. Berdasarkan hadits Imran bin Hushain radhiyallahu�anhuma dari Nabi SAW beliau berkata padanya:

Yang Artinya:

"Shalatlah dengan cara berdiri, jika kamu tidak mampu maka sambil duduklah, jika kamu tidak mampu maka berbaringlah ke satu sisi." (HR. Bukhari no. 1117).



7. Jika orang yang sakit kesulitan untuk shalat menghadap kiblat dan tidak ada yang membantunya untuk menghadapkannya ke arah kiblat, maka hendaklah dia shalat sebatas keadaannya.



8. Jika dia tidak mampu melakukan shalat dengan semua keadaan di atas, maka

hendaklah dia shalat dalam hati.



9. Orang yang sakit wajib untuk menunaikan setiap shalat tepat pada waktunya dan melakukan semua hal wajib yang dia mampu. Jika berat atasnya menunaikan semua shalat tepat pada waktunya, maka dia boleh menjama� shalat dzuhur dengan shalat ashar dan shalat maghrib dengan shalat isya�, baik dengan cara jama� taqdim ... ataupun jama� ta�khir.



10. Orang yang sakit tidak diperbolehkan meninggalkan shalat dalam keadaan apapun selama akalnya masih sadar.... Dia wajib menunaikannya pada waktu yang telah disyari�atkan sebatas kemampuannya.



11. Jika orang yang sakit tertidur hingga lewat waktu shalat ataupun lupa, maka dia wajib menunaikannya ketika bangun dari tidurnya atau setelah mengingatnya.


Se-kronis apapun seseorang tengah menderita penyakit, sholat tidak dapat ditawar untuk boleh ditinggalkan, karena sholat pun bukan termasuk salah satu ibadah yang dapat diganti layaknya ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Berkenaan dengan sholat yang harus dilakukan oleh seseorang yang sedang sakit ini, Rasulullah saw telah bersabda di dalam salah satu haditsnya yang artinya:
Ali bin Abi thalib menceritakan hadits berikut langsung dari Nabi Muhammad saw. Beliau bersabda, “Sholat seorang yang sedang sakit adalah sambil berdiri jika mampu. Jika tidak mampu, maka sholatlah sambil duduk. Jika ia tidak sanggup untuk sujud, maka isyaratkan saja dengan kepalanya, tetapi hendaklah sujudnya lebih rendah daripada rukuknya. Jika ia tidak mampu untuk sholat sambil duduk, maka sholatlah dengan berbaring ke sebelah kanan menghadap kiblat. Dan jika tidak mampu sambil berbaring ke sebelah kanan, maka lakukanlah sholat sambil telentang, kedua kakinya ke arah kiblat.” (HR. Daruqutni).
Demikianlah Rasululullah saw telah memberikan penjelasan kepada umatnya mengenai tata cara mengerjakan sholat bagi mereka yang sedang sakit dan tidak sanggup untuk berdiri, duduk, ataupun berbaring.
Begitu pentingnya kedudukan sholat di dalam ajaran agama Islam dan di hadapan Allah swt, sehingga bagaimanapun tidak mampunya tubuh untuk bergerak melaksanakannya, namun Rasulullah saw telah mengajarkan berbagai keringanan dan kemudahan bagi umatnya, sehingga sholat mereka pun dapat tetap terjaga.
Dengan adanya keterangan dari sabda Rasulullah saw tersebut di atas, maka jelaslah bahwa tidak dibenarkan meninggalkan ibadah sholat hanya dengan alasan sakit. Sekali lagi, selama nyawa masih dikandung badan, dan selama akal masih mampu untuk beroperasi dengan normal, maka kewajiban untuk melaksanakan ibadah sholat tidak akan terhapuskan.
Demikian, Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa memelihara ibadah sholat dengan baik, dalam keadaan lapang maupun sempit, susah maupun senang, sehat maupun sakit.
“Sungguh islam itu mudah, tiadalah yang memaksakan dirinya maka ia akan kalah, maka berbuatlah sewajarnya, dan mendekatlah pada perbuatan baik, dan ketahuilah kabar gembira pada amal amal, dan mohonlah (berdoalah) pada pagi hari, sore hari dan sebagian waktu akhir malam” (HR. Bukhari)
Wallahua’lam

Film bollywood terbaru


By Taran Adarsh Bollywood Hungama News Network


KAMBAKKHT ISHQ explores the relationship between two individuals who are as different as chalk and cheese. Viraj [Akshay Kumar] is a stuntman in Hollywood, who lives by the mantra 'women are only good for two things'. Simrita [Kareena Kapoor] is a firebrand who is more than able to stare down the most arrogant male with her caustic wit and sardonic tongue.

So what happens when the two people who hate each other the most meet at Simrita's best friend Kamini's [Amrita Arora] and Viraj's brother Lucky's [Aftab Shivdasani] wedding? A wedding that both Viraj and Simrita are violently opposed to and desperate to stop. Sparks fly... the battle of the sexes in on.

Director Sabbir Khan's motive is simple: Entertain for the next 2 hours. The entire first hour moves at a lightening speed, making you enjoy the war of words between Akshay and Kareena at regular intervals.

The first half abounds in terrific moments, but I'd like to single out at least three...

* One, the church wedding of Aftab and Amrita. When the battle lines are drawn.

* Two, the sequence at the operation table, when Akshay spots Kareena.

* Three, the interval point. The pendant connection. Howlarious sequences all!

The post-interval starts with a bang, with Akshay hearing the 'Om Mangalam' chant just about everywhere -- while sleeping, in the shower, in the rest room, even at an award function. The award function sequence is a double whammy. You get to watch Stallone and also the scene is superbly structured, executed and enacted.

Things are smooth sailing till the emotional angle comes up. The narrative dips in those 20 odd minutes. The mood suddenly shifts from laughter to sadness. The makers may argue that a twist in the tale is justified from the writing point of view, since the emotional track is vital for any love story, but the fact remains that one does miss the entertainment quotient here. In fact, the dip in the second hour erodes, to a large extent, the impression that the first half had built so magnificently.

Director Sabbir Khan picks up a theme that may catch you by complete surprise, but marinates it in entertainment, garnishes it well and presents it like never before. The review would be incomplete if we failed to highlight the grandiose look and the lavish production values thanks to the no-holds-barred expenses by producer Sajid Nadiadwala. Each frame looks ostentatious and glitzy.

Music is up to the mark, with three interesting tracks -- 'Om Mangalam' [RDB], 'Lakh Lakh' and 'Bebo' [Anu Malik]. Cinematography [Vikas Sivaraman] is magnificent, with the DoP doing complete justice to the production values.

Aftab and Amrita are perfect for their parts. Vindu Singh supports well. Javed Jaffrey doesn't make a mark because the role has no connection with the main plot. Kirron Kher is getting typecast. Boman Irani is hilarious in that lone sequence. Stallone, Brandon Routh and Denise Richards are well integrated in the narrative.

On the whole, KAMBAKKHT ISHQ will strike a chord with the youth and those who relish zany and madcap entertainers. The first half is tremendous, while the second half takes a dip, with the film picking up towards the climax. At the box-office, the film will see an earth-shattering opening weekend and a historic Week 1. It remains to be seen how this film fares in its second weekend/week, given the massive number of screens it has opened globally [2,000 +]. However, the timing is most appropriate [the viewer is thirsting for a biggie] and the hype is tremendous, which should prove very advantageous for the film.

new by : www.bollywood.com

film baru...indonesia


Trio pemburu mayat (Sukun, Obeng, dan Odjie) beraksi kembali. Kali ini mereka mencari Kuntilanak yang menjelma menjadi manusia kembali setelah paku di kepalanya, dilepas secara tidak sengaja oleh atasan mereka, Pak Joko

Pak Joko diteror terus menerus oleh ibunya, karena belum juga menikah diusianya yang sudah semakin tua. Pak Joko yang berniat mendekati Mona malah ditolak mentah-mentah. Hingga akhirnya muncul seorang perempuan cantik bernama Kunti, yang tak lain tak bukan adalah sosok Kuntilanak yang dicari-cari oleh Trio Pemburu mayat

Mereka pun mencari berbagai cara untuk meyakinkan pak Joko bahwa perempuan yang akan dinikahinya tersebut adalah sosok kuntilanak yang sedang menuntut balas pada orang-orang yang telah menyakiti dirinya

Jenis Film :
Horror
Produser :
Ody Mulya Hidayat
Produksi :
Maxima Pictures
Durasi :
0

Cast & Crew
Pemain :
Dewi Perssik
Heather Storm
Keith Foo
Kiwil
Rizky Mocil
Hardi Fadhillah
Eddi Brokoli
Nanny Wijaya

IKRH JABABODETABEK





inilah photo IKRH JABABODETABEK yang sedang mengadakan perkumpulan pertama pembentukan struktur organisasi IKRH...buat adik - adik yang baru...inilah kelebihan dari pesantren kita, yaitu UKHUWAH yang kuat. kita harus menghargai adanya IKRH ini. karena hanya di sinilah kita dapat kembali mengenang dan mengulangi semua memori - memori indah kita di Ponpes Ar - Raudhatul Hasanah....we always love Raudhah.....!!!! jangan lupa jalin terus kebersamaan dan keakraban kecintaan terhadap ikrh dan Raudhah Hasanah.

Minggu, 19 Juli 2009

PERBANDINGAN FILM INDIA DENGAH FILM BARAT



Ricky Kapoyos,
20 tahun, berpikir sejenak saat saya menanyakan apakah dia pernah menonton film
India. “Tidak pernah”, katanya. Ketika ditanya alasannya ia pun menjawab “norak
aja, kebanyakan nyanyi dan
menari-nari gak jelas”.

Pertanyaan ini
saya ajukan setahun yang lalu kala mengerjakan riset kecil-kecilan di kelas
Media dan Masalah Antar Budaya. Untuk menyusun tugas akhir mata kuliah itu saya
menanyakan tanggapan sejumlah orang tentang film Bollywood. Ada beberapa kolega
mahasiswa, akademisi, anggota Komisi Penyiaran Indonesia, pengamat film dan
masyarakat awam yang saya wawancarai. Semuanya mewakili perspektif orang
Indonesia kebanyakan. Saya pun sempat menanyai Neevya Srivastava, seorang guru
tari di Jawaharlal Nehru Indian Cultural
Center, satu-satunya orang India yang menjadi narasumber dalam proyek
tersebut. Selang dua minggu, penelitian itu pun berakhir dengan kesimpulan:
bagi sebagian besar orang Indonesia, interpretasi terhadap film Bollywood ternyata
melibatkan lebih banyak stereotip daripada film jenis lain.

Adegan
tari-tarian dan nyanyi-nyanyian di film India sering diasosiasikan penonton
sebagai gambaran yang norak, hiperbol dan ketinggalan jaman. Bagi anak muda
generasi MTV, adegan semacam itu mungkin akan mereka bilang ‘malu-maluin’ dan ‘nggak penting’. Belum lagi jagoan-jagoan yang tampil bak superhero,
tidak bisa dikalahkan dan pasti muncul di saat-saat genting, makin menambah
daftar alasan orang untuk alergi pada film-film Bollywood. Ujungnya, segala
stereotip itu melenyapkan preferensi banyak orang terhadap film India. Dengan
kata lain, mereka akan berkata “film India pasti jelek karena dia adalah film
India”.

Maka, penuhlah
bioskop-bioskop 21 yang memutar film Hollywood. Televisi berlomba mengeruk
iklan dengan me-rerun film-film box-office. Rumah-rumah produksi dalam
negeri tak henti-hentinya membuat sinetron dan film-film baru, meskipun
ceritanya tak beranjak dari urusan wanita cantik, pria kaya dan hantu-hantu.
Masyarakat disuguhi tayangan yang tak jelas juntrungannya, sampai-sampai yang
membekas di kepala cuma adegan paha mulus, belahan dada, bacok-bacokan dan
perselingkuhan. Para remaja mengalami krisis identitas karena yang mereka
tonton di televisi dan film-film ternyata tidak mereka temukan di dunia nyata.
Anak-anak menjadi dewasa lebih cepat, lagi-lagi karena televisi yang tak becus
menjadualkan jam tayang tontonan. Generasi muda kita mengalami double consciousness, suatu keadaan
ketika kenyataan sosial dan depiksi media massa tak lagi sejalan (Dubois,
1997). Sungguh ironis, bangsa yang besar ini ternyata tak punya nilai-nilai
kepribadian yang patut dibanggakan.

Masalah ini
memang tidak akan selesai seketika dengan mengganti tontonan ke film India.
Tapi lewat uraian berikut saya akan coba buktikan bahwa kita mungkin harus malu
jika kita memandang sebelah mata pada film Bollywood. Karena sejatinya ada
refleksi diri kita, masyarakat timur, di dalamnya. Merendahkannya mungkin
adalah isyarat bahwa kita sedang mengalami krisis nilai. Atau, barangkali benar
kalau kita sudah tak lagi punya kebanggaan?



Keluarga: Orang Tua, Anak, Wanita, dan Nilai Religius

Besarnya jumlah
penduduk di Indonesia tak luput dari incaran distributor film-film Hollywood.
Dengan ditunjang monopoli jaringan Bioskop 21 di berbagai kota besar, serta
distribusi keping cakram, maka film-film Hollywood membanjiri pasar Indonesia.
Bisa dikatakan hampir tidak ada pesaing lain yang mampu mengungguli nilai
peredaran film Hollywood di Indonesia. Jika kita mengacu pada pendapat Antonio
Gramsci tentang hegemoni, maka kondisi seperti ini patut untuk diwaspadai.
Film-film Hollywood telah menjadi aktor dominan dalam proses pembentukan makna.
Lebih jauh, ia akan membentuk hegemoni tentang ideologi atau nilai-nilai
tertentu (Barker, 2004). Dalam hal ini, ide yang dibawakan tentu saja ide-ide
yang bias budaya barat (western).
Sedangkan film-film non-Hollywood bisa kita katakan sebagai pembawa ide, nilai
dan ideologi yang subordinat. Maka film Bollywood dapat kita masukkan dalam
kelompok ini. Bahkan, merujuk pada pendapat Gramsci, film nasional kita pun
sebenarnya juga ada dalam posisi subordinat.

Film-film
Hollywood telah mengajarkan sejumlah interpretasi baru seputar empat hal yang
menjadi judul sub-bab ini. Bagi masyarakat barat, keluarga tidak harus terdiri
dari ayah, ibu dan anak. Keluarga bisa terdiri atas sepasang gay, lesbian dan
anak angkat (The Guru, Midnight Express,
Fried Green Tomatoes); orang tua tunggal (Finding Nemo, Gilmore Girls, Forrest Gump); atau pasangan tidak-menikah
dengan atau tanpa anak (Bridget Jones’s
Diary, Vanilla Sky, Love Actually). Keadaan ini memang inheren dengan sifat
masyarakat yang permisif, liberal dan individualis. Pola keluarga semacam itu
juga dapat dimaklumi jika kita mengaitkannya dengan budaya free-sex pada masyarakat barat (Kaldis, 1998). Selain itu, hubungan orang tua dan anak juga digambarkan sebagai
pola yang low-context dan low-power. Dalam film-film barat kita
akan banyak menemukan adegan perang mulut antara ayah dan anak. Belum lagi kebiasaan
memanggil nama untuk orang tua yang kemungkinan besar terdengar ’mengganggu’ di
telinga kita.

Penggambaran
semacam ini sudah pasti tak anda temui dalam film-film Bollywood. Dalam film
India (Harwood, 1997), keluarga yang ideal selalu terdiri atas ayah, ibu dan
anak-anak. Lebih detil, mereka tinggal dalam satu rumah. Sang anak patuh dan
menghormati perintah orang tua. Ayah menjadi kepala keluarga dan pemegang
keputusan, sedangkan ibu menjadi sosok yang hangat tempat sang anak mencari
nasehat. Demikianlah kira-kira gambaran sosok keluarga dan orang tua dalam film
India. Film-film yang menggambarkan hal itu tak terhitung jumlahnya, misalnya Dilwale Dulhania Le Jayenge (1995), Kuch Kuch Hota Hai (1997), Kabhi Kushie Kabhi Gaam (2001), Koi
Mil Gaya (2002) dan Kal Ho Na Ho (2003).

Perbedaan yang
sepele memang, namun dampaknya bisa jadi sangat besar. Kasus-kasus kenakalan
remaja mungkin diawali dari tidak adanya penghormatan pada orang tua. Generasi
muda akan memaknai apa yang biasa mereka tonton itu sebagai gambaran ideal
mereka dalam kehidupan nyata (Willis, 1990). Film dan tontonan televisi telah
membangkitkan semangat memberontak yang paradoksikal: tidak mau diatur-atur
tapi tetap menyandarkan hidup pada sokongan orangtua. Bandingkan dengan
kehidupan remaja barat, mereka dapat memilih berpisah sepenuhnya dari orangtua
asalkan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Sayangnya, banyak yang
melupakan keterkaitan ini. Hasilnya, anak-anak tumbuh menjadi remaja yang rebel pada orang tua tetapi tidak siap untuk
mandiri.

Representasi
budaya barat juga dapat anda temukan saat berbicara tentang perempuan dan film
Hollywood. Di luar nilai emansipasi dan self-reliance
yang ditampilkan, tampaknya kita sudah tidak sensitif lagi pada nilai-nilai
bawaan lainnya yang berseberangan dengan budaya kita. Perempuan digambarkan
begitu permisifnya pada urusan seks, misalnya dalam film-film James Bond. Selain itu, emansipasi
wanita juga kerap digambarkan terlalu berlebihan. Tengoklah serial Desperate Housewives, dalam film ini
perempuan-perempuan digambarkan sebagai sosok yang berhak melakukan apa saja
untuk mencapai apa yang mereka inginkan. Adegan perselingkuhan, intrik dan caci
maki dapat anda temukan di sini. Uniknya, dalam film-film Hollywood perempuan
juga kerap digambarkan menjadi sosok yang lemah dan menjadi korban kekerasan,
misalnya dalam film Monster’s Ball (2003),
8 Milimeters (2004) dan serial
televisi Orange County/The OC.

Terkait
dengan hal tersebut, maka hal yang tidak anda dapatkan dari film-film lain
selain film India adalah penggambaran yang konsisten terhadap sosok perempuan
(Uberoi, 1998). Memang benar kalau
wanita selalu digambarkan sebagai subordinat pria, namun ada beberapa nilai
ketimuran yang melekat kuat dalam gambaran wanita India. Diantaranya ialah rasa
penghormatan terhadap suami, pengabdian sebagai seorang ibu, kerelaan berkorban
demi keluarga dan keteguhan memegang nilai-nilai tradisi. Jika anda perhatikan,
semodern-modernnya karakter perempuan dalam film Bollywood, pasti ada
adegan-adegan saat dia mengenakan kain sari, berdoa menghadap altar, atau
memberikan aratik (tanda merah di
kening suami). (Krueger, 2004).

Saya bukan
hendak mengatakan gambaran perempuan India lebih baik dari perempuan barat. Namun, entah kenapa tidak ada lagi
kendaraan untuk melestarikan nilai-nilai ketimuran semacam itu. Sinetron, video
klip, film, iklan dan tontonan lainnya telah memanjakan perempuan Indonesia
dengan slogan-slogan emansipasi yang tidak cover
both-sides. Menjadi setara tentu tidak masalah, namun jika sampai kehilangan
jatidiri itu yang berbahaya.

Film, bagi
masyarakat India, sudah menyerupai agama. Semiskin-miskinnya orang, pasti ada
anggaran untuk membeli tiket bioskop. Lebih-lebih, jika film itu dibintangi
oleh aktor dan aktris besar seperti Shah Rukh Khan, Amitabh Bhachchan, Hrithik
Roshan, Kajol dan Rani Mukerjee. Setiap tahunnya tak kurang dari 800 film baru diproduksi di Bollywood
(Skoyles, 2005). Angka ini hampir dua kali lipat angka produksi film Hollywood,
dan berpuluh-puluh kali lipat produksi film nasional kita. Begitu masifnya
produksi, distribusi dan konsumsi film di India, maka film menjadi media massa
yang paling berpengaruh di India (”Emerging
Market, India,” 2006). Meminjam konsep ideological
state aparattuses (ISA’s ) dari Altusser, maka film barangkali menjadi
institusi sosialisasi terpenting di negara terbesar di Asia Selatan itu. Jadi
jika film Bollywood itu berhasil membawakan budaya India dengan konsisten,
dapat kita bayangkan betapa besar rasa nasionalisme dan kecintaan orang India
terhadap nilai-nilai dan identitas negerinya.

Pernah, film Salaam Naamaste (2005) dicerca
habis-habisan di India. Meskipun sukses di Amerika Serikat, Eropa dan
Australia, film yang dibintangi Preity Zinta dan Saif Ali Khan ini dianggap
cabul oleh sejumlah kritikus karena mengusung tema kumpul-kebo. Setting film ini memang berada di Australia, namun
tetap saja ide ceritanya dianggap tidak sesuai dengan budaya dalam negeri
mereka (Line, 2005).

Idealisme
seperti itulah yang tidak dimiliki dari media-media massa kita. Semuanya cuma
berlomba merebut pasar dan pengaruh. Idealisme para pekerja media hanya
berorientasi pada perolehan keuntungan sebesar-besarnya, bagaimanapun caranya.
Maka tidak heran jika televisi kita cuma dipenuhi adegan cinta-cintaan anak
remaja, intrik dan balas dendam, makian-makian kasar, kekerasan rumah tangga,
umbar-mengumbar aurat, dan kisah hantu-hantuan yang diberi label ‘sinetron
religius’.

Mengenai urusan religiusitas, lagi-lagi kita
harus malu pada film-film negeri Hindustan itu. Betapa unsur-unsur religi
sangat terasa dalam setiap film-film mereka. Hampir di setiap film kita bisa
menyaksikan adegan berdoa, meletakkan sesaji, mengenakan sari, gambar kuil atau
tempat-tempat ibadah, juga patung dewa-dewa. Bahkan di banyak film, perayaan hari-hari
besar keagamaan juga turut dijadikan setting film (Sharma, 2003), misalnya hari
raya Diwali[1] (Kabhie
Kushi Kabhi Gham), Holy[2]
(Waqt, 2004), dan Karva Chauth[3] (Dilwale Dulhania Le Jayenge).
Nilai-nilai religius juga nampak dalam adegan lain seperti pernikahan,
pengucapan salam dan penggunaan simbol-simbol.

Nuansa agama
Hindu memang kental terasa dalam nilai religius yang ditampilkan dalam
film-film Bollywood. Hal ini dapat dimaklumi mengingat mayoritas penduduk
India, 80 persen, beragama Hindu (http://www.wikipedia.org). Namun yang perlu
diacungi jempol adalah bagaimana unsur-unsur itu ditampilkan dengan sedemikian
natural, bahwa memang demikianlah yang terjadi sesungguhnya dalam kehidupan
sehari-hari orang India. Mereka berdoa sebelum berangkat bekerja, meletakkan
sesaji di pagi hari, meletakkan tanda merah di kening pasangannya dan merayakan
hari-hari besar semeriah gambaran film Bollywood. Praktek dan representasi itu
terus menerus diproduksi dan direproduksi, sehingga setiap orang akan menganggapnya
sebagai sebuah keteraturan yang memang demikian adanya (taken for granted).

Nah, sekarang
mari kita lihat penggambaran nilai religius dalam film dan sinetron dalam
negeri kita. Kiai dan ulama baru muncul saat berhadapan dengan genderuwo dan
kuntilanak. Ayat-ayat suci baru dibacakan tatkala si tokoh terlanjur kesurupan.
Film-film Hollywood pun sama saja. Simbol salib baru keluar waktu si drakula
mengamuk tak keruan. Gambar gereja dan pendeta juga hanya nampak dalam adegan
pernikahan dan pemakaman. Intinya, kemunculan simbol-simbol keagamaan tak lebih
dari sekedar bumbu cerita. Kecuali tayangan ceramah dai-dai kondang, tema agama
tak lebih dari sekedar komoditas yang laku pada musim tertentu, misalnya pada
saat Ramadhan atau menjelang Natal. Karena pada bulan puasa pengiklan berebut
memenuhi space menjelang buka dan
sahur, stasiun-stasiun televisi ramai-ramai membuat tayangan ber-genre religi
agar kebagian kue iklan. Singkatnya, nilai-nilai religius yang ditampilkan itu
tak ubahnya sebuah kebohongan saja.

Maka saya pun
heran ketika orang-orang Indonesia mengejek film-film Bollywood tapi kemudian
manggut-manggut saja disuguhi film-film Indonesia bergenre horor dan
sinetron-sinetron lokal bertema primitif. Tak ada lagi sensitivitas yang
membuat mereka selektif memilih tayangan. Tak sadarkah kita bahwa telah lama
kita menertawakan diri sendiri?



Kekerasan dan Muatan Seksual, Sebuah Harga Mati

Bagi para
sineas dan produser, apalah artinya film tanpa muatan seks, kekerasan dan
konflik. Ketiga jurus itulah yang menjadikan film menarik untuk ditonton.
Unsur-unsur itu, terutama seks dan action
(baca: kekerasan), sering dinanti-nanti, tapi sering juga dimaki-maki.
Hampir semua film, baik Hollywood maupun Bollywood, mustahil menghindarkan diri
dari muatan-muatan itu.

Bagi saya,
unsur violence dalam film manapun tak
ada bedanya. Ada darah, baku hantam, peluru, ledakan, jeritan kesakitan,
kejar-kejaran, dan semacamnya. Baik Hollywood maupun Bollywood hampir pasti
tidak memiliki referensi lain soal bagaimana menggambarkan hal tersebut. Yang
membedakan keduanya barangkali cuma masalah budget dan teknologi special effect.

Yang menarik
ialah bagaimana keduanya menggambarkan unsur seksual dalam adegan-adegan film.
Di India, hukum sensor diberlakukan dengan ketat. Semua film harus disetujui
oleh Badan Sertifikasi Sinema, baik di tingkat lokal maupun pusat. Badan ini
berpedoman kepada Undang-undang Sinematografi India yang dikeluarkan pada tahun
1952. Undang-undang ini tidak secara tegas melarang adegan ciuman, hanya adegan
seksual yang vulgar (obscenity) dan
ketelanjangan (nude) yang diatur
dengan jelas dalam Undang-undang ini. Tetapi aturan yang paling penting justru
datang dari kesepakatan moral tak tertulis diantara para sineas untuk tidak
menampilkan adegan kissing, nudity dan
sexual explicit material (SEM)
(Chopra, 2004). Oleh karena itu,
sebenarnya salah jika anda berharap menemukan adegan-adegan mesum dalam film
Bollywood.

Lantas
bagaimana unsur romantisme ditampilkan? Di film Hollywood anda bisa dengan
mudah menemukannya dalam adegan-adegan seks dan ketelanjangan (Casino Royale, Original Sin, Captain
Corelli’s Mandolin, Unfaithful, dll), atau lewat guyonan-guyonan vulgar ala
American Pie, Jackass, Scary Movie atau
Eurotrip. Namun tidak demikian yang
dilakukan oleh para film-maker India.
Satu-satunya yang mungkin mereka lakukan ialah dengan melakukan simbolisasi
lewat adegan nyanyian dan tarian. Misalnya, jika sang pemeran sedang jatuh
cinta, maka ia akan menyanyi dan berlari-larian di hamparan padang bunga.
Sementara itu, bermunculanlah penari-penari yang entah dari mana datangnya.
Setting tempat dan pakaian yang dikenakan juga berganti-ganti dalam hitungan
kedipan mata. Agak hiperbol memang, namun demikianlah kenyataannya. Kebanyakan
adegan yang berkategori ’sensual’ ditampilkan dalam bagian ini, misalnya adegan
pelukan, mencium leher, atau berguling-gulingan. Tapi, lagi-lagi cuma itu yang
bisa dilakukan oleh para film-maker India.
Mereka berusaha sedapat mungkin menghindari adegan bermuatan SEM dengan
menyematkan unsur romantisme dalam adegan tarian dan nyanyian.

Saya tiba-tiba
teringat pada Stuart Hall, mungkin hal ini terkait erat dengan budaya high-context pada masyarakat di belahan
bumi timur. Sangat berbeda dengan masyarakat barat yang cenderung grusa-grusu menggambarkan romantisme
dengan adegan seksual, para sutradara India membiarkan imajinasi penonton
berkreasi dengan memberikan simbol-simbol dalam musik dan visualisasi.

Sebagian besar
orang yang saya tanyai dalam riset kecil saya setahun lalu menyatakan bahwa bagian
menyanyi dan menari itulah yang paling membuat mereka antipati terhadap film
India. Menurut mereka, bagian itu lebih baik dipotong saja, norak dan toh tidak juga mempengaruhi isi film.
Tapi menurut analisis saya, justru di situlah letak perbedaan film India dan
film Hollywood. Adegan menyanyi dan menari memiliki peran sebagai jembatan
memori penonton akan kisah dan konteks sebuah film. Contohnya, apa yang anda
ingat dari kisah cinta Rahul, Tina dan Anjali dalam Kuch Kuch Hota Hai?. Kejar-kejaran
di pinggir jembatan? Menari bahagia di kamp perkemahan? Atau kesedihan di bawah
guyuran hujan? Yang jelas ingatan itu akan jauh lebih sopan dari ingatan anda
soal kisah cinta Jack dan Rose dalam film Titanic.
Mungkin yang terbayang duluan adalah
adegan percintaan mereka dalam mobil di gudang kapal. Sama liarnya jika anda
mengingat adegan intercourse Scott
dan Mieke di bilik pengakuan dosa Gereja Vatikan dalam Eurotrip (2004). Jadi, jika dalam setahun seorang anak-anak atau
remaja Indonesia menonton 15-20 film Hollywood dengan label ’PG-13’ ke atas,
sudah berapa banyak adegan seksual dan kekerasan yang terekam dalam pikirannya.
Mengerikan!.

Penutup: Kesimpulan dan Self-critique

Bagaimanapun,
ciptaan manusia memang tidak ada yang sempurna. Jika Bill Kovach mengatakan
bahwa tidak ada media massa yang benar-benar objektif, maka bolehlah kiranya
saya mengatakan bahwa ’tidak ada media massa yang benar-benar aman’.
Pembandingan film Hollywood, film Indonesia dan sinetron-sinetron dengan film
Bollywood, bukan berarti hendak menunjukkan film Bollywood lebih baik dari yang
lain.. Lewat paper ini saya hanya ingin menunjukkan hal-hal yang mungkin tidak
kita peroleh dengan menyaksikan tontonan-tontonan populer (popular culture). Setidaknya, setelah membacanya anda akan lebih
kritis untuk memilih tontonan apa yang layak untuk diri dan keluarga.

Terkait dengan
pilihan akan film Bollywood, saya pasti tidak berkutik jika anda menyodorkan
film-film India terbaru yang mulai sarat dengan muatan western. Hal itu misalnya terlihat dari pakaian-pakaian seksi yang
dikenakan para aktris, adegan-adegan yang agak ’berani’, dan tema-tema cerita
yang mulai melawan mainstream.
Intinya, argumen-argumen saya sebelumnya tentang suri tauladan dari film
Bollywood ternyata juga tidak berterima sepenuhnya. Salah satu penjelasan yang
mudah ialah adanya upaya industri Bollywood untuk memantapkan posisi di pasar
Eropa dan Amerika Serikat. Setiap tahunnya, total pendapatan dari ekspor film
India adalah sekitar $US 20 juta. Sebanyak 40% diperoleh dari pasar Inggris
Raya, 30% dari Amerika Serikat, dan sisanya tersebar di seluruh dunia (Chopra,
2004). Otomatis, para pembuat film akan berpikir untuk terus mempertahankan
potensi pasarnya di Eropa dan Amerika. Untuk itu, tema, setting, konteks dan
penggambaran film India yang berorientasi ekspor harus disetel untuk memenuhi
keinginan pasar yang dituju. Pada akhirnya idealisme dan kepentingan ekonomi
akhirnya akan selau beradu. Maka tidak heran jika belakangan ini film-film
Bollywood sudah mulai menabrak-nabrak tepian lintasannya.

Karenanya,
tidak semua film Bollywood layak untuk ditonton. Lebih aman jika anda memilih
film-film keluarga seperti Koi Mil Gaya,
Khrish, Biwi No.1, Bhaadshah, Swades,
atau film-film epik seperti Ashoka,
Lakhsya,dan Zameen. Pelajaran-pelajaran
yang saya jelaskan sebelumnya dapat anda temukan di sana. Bagi anda yang hendak
menonton kisah-kisah percintaan, saya sarankan untuk tidak mengajak anak-anak
di bawah umur. Selain dialognya cukup berat, akan susah menjelaskan
adegan-adegan yang belum mereka mengerti. Kalau mau aman, mungkin anda lewati
saja bagian lagunya.

Terakhir, paper ini menjadi semacam pengingat
bahwa kadang kita perlu melakukan
refleksi diri. Masihkah kita bangga dengan julukan bangsa timur tetapi isi
kepalanya nilai-nilai western
melulu.

Film....Ivan'sinema....


Saksikan triler movie of sutradara muda ivan chadafi di WWW.YOUTUBE.COM
dengan judul " dibalik derita " dan " jangan Buka JilbabKu "

The Ending of the war the start with ourselves

Is this the way it's supposed to feel
Depressed, hurt, and terribly ill
It feels like we're back in school
Except now its harder to break the rules

It's full of lies, hypocrites, and deceit
This isn't the way it's supposed to be
We're all supposed to be okay and happy sometimes...

The quest for happiness is getting harder to endure
It feels like we're all just fighting a war.
A war that seems to never end
And no one wants to find where we begin

I'm tired of this, I want to begin the start
The start where we will never part
But instead be part of the new beginning
Starting with ourselves

Menjadi orang yang bahagia

SEHINGGA MENJADI ORANG YANG
PALING BERBAHAGI
• انفردْ بنفسِك ساعةً تدبِّرُ فيها أمورك ، وتراجعُ فيها نفسك ، وتتفكرْ في آخرتِك ، وتصلحُ بها دنياك .
• menyendirilah beberapa saat untuk merenungkan hal-hal yang anda hadapi, untuk intropersi diri untuk memikirkan akherat dan untuk memperbaiki duniamu
• مكتبتُك المنزليةُ هي بستانُك الوارفُ , وحديقتُك الغنَّاءُ ,فتنزَّهْ فيها مع العلماءِ والحكماءِ والأدباءِ والشعراءِ .
• Perpustakaan pribadi anda adalah kebun yang rindang dan indah dan tanaman yang penuh dengan bunga-bunga disekitar rumahmu, nikmatilah kebun dan taman itu bersama dengan para ulama', para orang alim dan bijaksana, para sastrawan, dan para penyair.
• اكسبِ الرزقَ الحلالَ وإياكَ والحرامَ , واجتنبْ سؤالَ الناسِ , والتجارةُ خَيْرٌ من الوظيفةِ , وضاربْ بمالِكِ واقتصدْ في المعيشةِ .
• Carilah rizki yang halal dan jauhilah rizki yang haram, hindarikan diri anda meminta-minta kepada orang lain, berdagang itu lebih baik dari pada menjadi pegawai, gunakan hartamu untuk berdagang dan hiduplah dengan sederhana.
• البسْ وسطاً , لا لباسَ المترفين ولا لباسَ البائسين , ولا تُشهرْ نفسَك بلباسٍ , وكْن كعامةِ الناسِ .
• Berpakaianlah yang sederhana, bukan cara berpakaian orang-orang yang berlebih-lebihan, juga bukan meniru pakaian orang-orang gembel, dan jangan mencari popularitas dengan pakaian , jadilah seperti umumnya manusia.
• لا تغضبْ فإن الغَضَبَ يفسدُ المزاجَ ، ويغيِّر الخلقَ ويسيءُ العشرةَ ، ويفسدُ المودةَ ، ويقطعُ الصلة .
• janganlah anda mudah marah sebab marah hanya akan merusak keadaan jiwa, dan merubah perilaku, memperburuk pergaulan, merusak cinta, dan memutuskan tali silatur-rahmi.
• سافر أحياناً لتجدد حياتك ، وتطالعَ عوالمَ أخرى ، وتشاهدَ معالمَ جديدةً ، وبلداناً أخرى ، فالسفرُ متعةٌ .
• Sekali-kali lakukan perjalanan untuk menyegarkan kembali suasana hidup, untuk melihat perihal dan keadaan dunia luar, untuk melihat hal-hal baru, negri-negri yang lain , perjalanan adalah sebuah kenikmatan tersendiri.
• احتفظُ بمذكرة في جيبِك ترتّبُ لك أعمالَك ، وتنظمُ أوقاتِك ، وتذكرُك بمواعيدِك ، وتكتبُ بها ملاحظاتك.
• Bawalah selalu catatan kecil ( mudzakaroh) disaku anda untuk mengatur pekerjaan dan waktu, mengingtakan anda akan janji-janji yang anda buat, dan untuk mencatat hal-hal yang penting menurut anda.

SEMOGA BERMAFAAT..untuk anda

Pendidikan......


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.

Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar (SD/MI/Paket A dan SLTP/MTs/Paket B), pendidikan menengah (SMU, SMK), dan pendidikan tinggi. Meski tidak termasuk dalam jenjang pendidikan, terdapat pula pendidikan anak usia dini, pendidikan yang diberikan sebelum memasuki pendidikan dasar.

Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan Anak Usia Dini atau disingkat PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:

* Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
* Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.

Bentuk Satuan Pendidikan Anak Usia Dini

Menurut Pasal 28 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bentuk satuan pendidikan anak usia dini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

Jalur Pendidikan Formal

Terdiri atas Taman Kanak-kanak dan Raudlatul Athfal (RA) yang dapat diikuti anak usia lima tahun keatas. Termasuk di sini adalah Bustanul Athfal (BA).

Jalur Pendidikan Non Formal

Terdiri atas Penitipan Anak, Kelompok Bermain dan Satuan PAUD Sejenis. Kelompok Bermain dapat diikuti anak usia dua tahun keatas, sedangkan Penitipan Anak dan Satuan PAUD Sejenis diikuti anak sejak lahir, atau usia tiga bulan.

Jalur Pendidikan Informal

Terdiri atas pendidikan yang diselenggarakan di keluarga dan di lingkungan. Ini menunjukkan bahwa pemerintah melindungi hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan, meskipun mereka tidak masuk ke lembaga pendidikan anak usia dini, baik formal maupun nonformal.

Pendidikan Dasar

Pendidikan ini merupakan pendidikan awal selama 9 tahun pertama masa sekolah anak-anak, yaitu di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada masa ini para siswa mempelajari bidang-bidang studi antara lain: - Ilmu Pengetahuan Alam - Matematika - Ilmu Pengetahuan Sosial - Bahasa Indonesia - Bahasa Inggris - Pendidikan Seni - Pendidikan Olahraga

Di akhir masa pendidikan di SD, para siswa harus mengikuti dan lulus dari Ujian Nasional (UN) untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke SMP dengan lama pendidikan 3 tahun.

Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar, terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

Sumber: Wikipedia Indonesia

kenangan


kenangan . . .
yang teringat hanya canda dan kesedihan
dalam gelap hati aku menangis
mengenangpun tak jadi arti
semua yang telah terjadi
takkan kembali

kenangan . . .
kan tercipta bila kekasih pergi
tuk selamanya
bisikan hati yang tersimpan dalam bayangan telah jadi bintang
kali ini ku takkan biarkan ia terjatuh atau menangis

Sahabat


friendship is feeling or relationship between friends or state of being friends..A friend in need is a friend in deed.. a friend who helps one when one needs help (is a true friend)..maksudnya kawan yg menolong apabila kita memerlukan prtolongan di waktu susah adalah kawan sejati. Bukannya kawan yang hanya berada di samping kita sewaktu .kita senang dan gembira tetapi meninggalkan kita bila kita menagis dan susah